Monday 13 November 2017

Suku bunga terhadap forex cargo


CHRISTIN PUTRI ELSA ROTUA 0931150020 A. PENDAHULUANLATAR BELAKANG Lingkungan ekonomi makro merupakan lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari 8208 hari. Kemampuan investidor dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro de massa datang akan sangat berguna dalam pembuatan keputusan investasi yang menguntungkan. Karena harga saham di bursa passando modal tidak selamanya tetap, ada kalanya meningkat dan bisa pula menurun, tergantung pada kekuatan permintaan dan pena. Di pasar modal, terjadinya fluktuasi harga saham tersebut menjadikan bursa efek menarik bagi beberapa kalangan pemodal (investidor). Di sisi lain, kenaikan dan penurunan harga saham bisa terjadi karena faktor fundamental, psikologis, maupun eksternal. Untuk itu, investidor seorang harus mempertimbangkan beberapa indikator ekonomi makro yang bisa membantu investidor dalam membuat keputusan investasinya. Indikator ekonomi makro yang seringkali dihubungkan dengan pasar modal adalah fluktuasi tingkat bunga, inflasi, kurs rupiah, dan lainnya. Secara teori, tingkat bunga dan harga saham memiliki hubungan yang negativo (bertolak belakang). Tingkat bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (valor presente) aliran kas perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Tingkat bunga yang tinggi juga akan meningkatkan biaya modal yang akan ditanggung perusahaan dan juga akan menyebabkan retorno yang diisyaratkan investidor dari suatu investasi akan meningkat. Demikian pula halnya dengan inflasi, tingkat inflasi yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang terlalu panas (superaquecido). Artinya, Kondisi ekonomi mengalami permintaan atas produk yang melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga harga 8208 harga cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan penurunan daya beli uang (poder de compra do dinheiro). Desarmando itu, inflasi yang tinggi juga bisa mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investidor dari investasinya. Kurs merupakan variabel makro ekonomi yang turut mempengaruhi volatilitas harga saham. Depresiasi mata uang domestik akan meningkatkan volume ekspor. Bila permintaan pasar internasional cukup elastis hal ini akan meningkatkan fluxo de caixa perusahaan domestik, yang kemudian meningkatkan harga saham, yang tercermin pada IHSG. Sebaliknya, jika emiten membeli produk dalam negeri, dan memiliki hutang dalam bentuk dollar maka harga sahamnya akan turun. Depresiasi kurs akan menaikkan harga saham yang tercermin pada IHSG dalam perekonomian yang mengalami inflasi. B. PERUMUSAN MASALAH 183 Apakah variabel tingkat suku bunga, inflasi dan nilai kurs mata uang mempengaruhi investasi dalam suatu Negara 8220Indonesia8221 Investasi diartikan sebagai penanaman uang di suatu perusahaan atau projetar untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Faktor-Faktor yang mempengaruhi investasi dalam perekonomian Indonésia. - Pengaruh Nilai Tukar Secara teoritis dampak perubahan tingkat nilai tukar dengan investasi bersifat incerteza (tidak pasti). Pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan efeito de redução de despesas. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran atau alokasi modal pada investasi. Pada sisi penal, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (mudança de despesas) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor eang diukur dengan mata uang domestik dan denkm demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan barang-barang ekspor (bens negociados) relativo terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (bens não comercializados) . Sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut. - Pengaruh Tingkat Suku Bunga Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (entrada) lain untuk menghasilkan saída barang final. - Pengaruh Tingkat Inflasi Tingkat inflasi berpengaruh negativa pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko projetar-projetar investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga Relativo. Desarmando itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro. Di Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan kenaikan tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya menurunkan tingkat inflasi yang membumbung, pemerintah sering menggunakan kebijakan moneter uang ketat (política de dinheiro tigh). Dengan demikian tingkat inflasi domestik juga berpengaruh pada investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada tingkat bunga domestik. Seperti dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah mengundang investidor guna berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor infrastruktur, seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata uang asing. Melihat perkembangan makro-ekonomi saat ini, terutama memperhatikan kecenderungan penurunan tingkat bunga. Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat. Apa saja faktor penentu pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perubahan ekonomi ialah sebagai berikut. BarangModal Agar ekonomi mengalami pertumbuhan, stok barang modal harus ditambah melalui investasi. Pertumbuhan ekonomi baru dimungkinkan jika investasi neto lebih besar dari nol. Sebab jika sama dengan nol, perekonomian hanya dapat berproduksi pada tingkat sebelumnya. TenagaKerja Sampai saat ini, khususnya di negara sedang berkembang, tenaga kerja masih merupakan faktor produksi yang sangat dominan. Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan saída. Namun, jumlah kerja kerja yang dapat dilibatkan dalam proses produksi akan semakin sedikit jika teknologi yang digunakan semakin tinggi. Teknologi Penggunaan teknologi yang semakin tinggi sangat memacu pertumbuhan ekonomi, jika hanya dlihat dari peningkatan saída. Melalui penggunaan teknologi yang tepat guna, manuscrito dapat memanfaatkan secara óptimo potensi yang ada dalam diri dan lingkungannya. Uang Dalam perekonomian moderno. Uang memegang peranan dan fungsi sentral. Uang bagi perekonomian ibarat darah dalam tubuh manusia Makin banyak uang yang digunakan dalam proses produksi, makin besar output yang lebih besar jika penggunaannya efisien. Manajemen Manajemen adalah peralatan yang sangat dibutuhkan untuk mengelola perekonomian moderno, terutama bagi perekonomian yang sangat mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik terkadang jauh lebih berguna dibanding barang modal yang banyak, uang yang berlimpah, dan teknolohi tinggi. Suatu perekonomian yang tidak terlalu mengandalkan teknologi tinggi, namun dengan manajemen yang baik, mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kewirausahawan (Empreendedorismo) Para pengusaha memiliki perkiraan yang matang bahwa entrada yang dikombinasikannya akan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat atau menjadi barang dan jasa yang akan dibutuhkan masyarakat. Kemampuan mengombinasikan input dapat disebut sebagai k. emampuan inovasi. Sejarah mencatat bahwa kemampuan inovasi tidak selalu dikaitkan dengan teknologi tinggi. Contohnya, produk Coca Cola, salah satu minuman ringan terlaris di dunia, dihasilkan oleh wirausaha Amerika Serikat. Informasi Syarat agar passer bursa efek dapat lebih mengetahui keadaan adalah dari arus infomasi. Dengan informasi yang sempurna dan seimbang akan membuat para pelaku ekonomi dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan lebih baik. Suku bunga nominal di Amerika Serikat (AS) adalah 8. Para investor di AS memperkirakan tingkat inflasi sebesar 6, yang berarti mereka mengharapakan pengembalian riil sebesar 2 selama 1 tahun. Suku bunga nominal di Kanada adalah 13. Dengan mengasumsikan bahwa investidor Kanada juga menginginkan pengembalian riil sebesar 2, taksiran inflasi di Kanada haruslah sebesar 11. Berdasarkan teori paritas daya beli (PPP), dólar kanada diperkirakan akan terdepresiasi sekitar 5 terhadap dollar AS (karena inflasi Di Kanada lebih tinggi 5). Maka, investidor AS tidak akan memperoleh keuntungan dari investasi di Kanada karena perbedaan suku bunga sebesar 5 akan terkompensasi oleh investasi pada mata uang yang diperkirakan nilainya turun 5 pada akhir periode investasi. Investidor AS akan mendapatkan 8 dari investasi di Kanada, sama dengan hasil yang merekaperoleh dari investasi di AS. Sama seperti contoh kasus di atas, apabila pada tahun 1963 inflasi di Indonésia lebih tinggi dibanding inflasi de Amerika maka rupiah akan terdepresiasi. Investor8211investor tidak memperoleh keuntungan dari investasinya di Indonesia karena perbedaan suku bunga tersebut. Implikasi dampak fisher internasional (IFE) bagi investidor como a yang berupaya memanfaatkan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang relatif tinggi akan sama. Investidor como akan terkena dampak negatif dari tingkat inflasi AS yang relativo lebih tinggi jika mereka berusaha memanfaatkan suku bunga AS yang lebih tinggi. Tingkat suku bunga nominal di AS adalah 8 dan di Jepang adalah 5. Taksiran tingkat pengembalian riil dikedua negara tersebut adalah 2. Tingkat inflasi AS diperkirakan 6, sementara tingkat inflasi di Jepang diperkirakan 3. Berdasarkan teori paritas daya beli (PPP), Yen Jepang diperkirakan Akan terapresiasi sebesar 3 karena perbedaan tingkat inflasi. Jika terjadi perubahan kurs seperti yang telah diperkirakan, investidor Jepang yang berusaha memanfaatkan suku bunga AS yang lebih tinggi akan memperoleh hasil yang sama dengan hasil investasi pada negara mereka sendiri. Meskipun suku bunga AS 3 lebih tinggi, investidor Jepang akan membeli kembali Yen pada akhir periode investasi dengan harga yang lebih tinggi 3 dibandingkan harga penjualan Yen mereka dahulu. Karenanya, pengembalian dari investasi di AS tidak lebih tinggi dibanding dengan yang mereka peroleh jika melakukan investasi di Jepang. Inflasi terjadi ketika jumlah money supply di masyarakat terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan nilai mata uang akan melemah sedangkan nilai dari mata uang asing akan semakin menguat. Ketika mata uang asing itu menguat, importar a maior parte do mundo a partir da quarta-feira. Hal ini menyebabkan perusahaan di Indonesia eang banyak mengimpor dari luar harus mengurangi biayanya. Maka banyak terjadi pengkikisan pekerja dan penutupan banyak pabrik yang berdampak pada peningkatan pengangguran di Indonesia. Hal ini juga berdampak pada investidor yang merasa rugi untuk menanamkan modalnya, sehingga nilai dari investasi akan menurun. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah mengambil jalan dengan Teori dampak fisher internasional (International Fisher Effect8211IFE) dimana mereka melakukan peningkatan suku bunga untuk menarik kembali para nasabahnya untuk dapat mengurangi money supply. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Nilai Tukar Mata Uang Pergerakan harga di pasar forex sangat dinamis Dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Selain para pemain besar dan institusi keuangan, pengaruh faktor fundamental juga berperan dalam menggerakkan pasar, salah satunya adalah suku bunga yang ditentukan oleh banco sentral suatu negara. Dalam keadaan investidor normal tentu mengharapkan perolehan (retorno) yang tinggi dari instrumen investasi yang dipilihnya termasuk mata uang. Tingkat suku bunga dalam hal ini sangat mempengaruhi nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Tingkat suku bunga menentukan nilai tambah mata uang suatu negara. Semakin tinggi suku bunga suatu mata uang, akan semakin tinggi pula permintaan akan mata uang negara tersebut. Tingkat suku bunga diatur oleh banco sentral, dan jika dalam jangka panjang banco sentral selalu menaikkan suku bunga maka tendência nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara lain akan cenderung naik. Hal ini akan terus berlangsung sampai ada faktor lain yang mempengaruhi atau banco sentral kembali menurunkan suku bunganya. Pengaruh kenaikan tingkat suku bunga Sebagai illustrasi ambillah contoh EURAUD. Saat ini suku bunga mata uang Euro adalah 0.50 dan dollar Austrália 2.75. Jika bank sentral kawasan Euro (ECB) menaikkan tingkat suku bunga sebesar 0.25 maka suku bunga EUR akan menjadi 0.75. Asumsikan suku bunga AUD tidak berubah sehingga permintaan akan AUD juga relatif tetap. Kenaikan tingkat suku bunga Euro akan menarik investor untuk memindahkan asset investasinya (misalnya saham, properti atau mata uang lain) ke mata uang Euro karena mereka ingin mendapatkan keuntungan dari perubahan tingkat suku bunga tersebut. Walaupun pada contoh di atas suku bunga EUR masih lebih renda em suku bunga AUD, namun perubahan tingkat suku bunga tersebut menyebabkan permintaan akan mata uang EUR di level konsumen meningkat sehingga nilai tukar Euro terhadap dollar Austrália atau EURAUD juga naik. Jika suku bunga mata uang negara lain tidak berubah, maka kenaikan suku bunga EUR tersebut tidak hanya berpengaruh pada nilai EURAUD saja, namun juga terhadap nilai tukar EUR contra mata uang lainnya. Dalam hal ini nilai EURxxx (xxx adalah mata uang lainnya) akan naik. Pengaruh penurunan tingkat suku bunga Sebaliknya dari contoh di atas, jika ECB menurunkan tingkat suku bunganya semisal 0.25 juga sehingga suku bunga EUR menjadi 0.25. Investor akan segera melepas kepemilikannya atas mata uang Euro dan beralih ke jenis asset lainnya seperti saham, properti atau mata uang negara lain yang tingkat suku bunganya lebih tinggi. Jika ini terjadi maka nilai tukar EUR terhadap mata uang lainnya akan turun, atau EURxxx akan melemah. Perubahan arah pergerakan nilai tukar di atas terjadi hanya pada saat ada perubahan tingkat suku bunga, atau isu dan juga rumor yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan suku bunga seperti tingkat inflasi yang tinggi, defisit neraca perdagangan yang makin besar dan sebagainya. Dalam pasar forex isu perubahan tingkat suku bunga sangat sensitive, por favor karenanya komentar seorang gubernur atau kepala banco sentral akan sangat mempengaruhi fluktuasi nilai tukar mata uang suatu negara. Di samping itu perbedaan tingkat suku bunga antara 2 mata uang bisa menyebabkan terjadinya carry trade. Makin besar selisih suku bunga makin tinggi pula potensi transportar terhadap comercial pasangan mata uang tersebut

No comments:

Post a Comment